Aku pulang dengan keadaan kacau, karena bos ku baru saja memecatku hari
ini. Tepat dihari terkahir musim panas. Aku langsung menjatuhkan tubuhku dengan
posisi menelungkup dan berteriak tanpa surara, mencoba melepaskan semua emosi
yang tertahan sejak tadi. Kegiatan ku terhenti saat handphone-ku berteriak, pertanda ada panggilan masuk. Aku memandang
layarnya sejenak lalu mengangkatnya
“Hallo?” Sapaku dengan
nada riang.
“Ra, maaf…”
Aku terbangun saat mendengar suara bising. Yang kurasakan pertama kali
adalah pusing yang amat sangat. Mungkin ini efek tadi malam. Ya, semalam aku
menangis sejadi-jadinya. Aku baru saja dipecat dan pacarku juga ‘memecatku’.
Masih dengan sedikit pusing aku menuju jendela dan membukannya. Terasa sekali
hembusan kehangatan. Cuaca hari ini tidak terlalu dingin sehingga memaksaku
berjalan-jalan sebentar diluar rumah. Aku membasuh wajahku dengan air,
mengganti pakaianku lalu pergi ke luar.
Pemandangan hari ini indah. Daun-daun berubah warna seperti lidah api
yang seakan menjilat cerahnya langit. Selain itu daun-daun jatuh tertiup angin,
terasa seperti membelai wajahku. Orang-orang terlihat lebih ceria pagi ini.
Sejenak aku terhipnotis dengan pesona pagi ini, dan berhasil melupakan kejadian
semalam. Ah, sungguh indah sekali ciptaanmu, Tuhan.
No comments:
Post a Comment