Aku telah
melangkah melewati beribu-ribu jarak, beribu-ribu hari, membawa ruang kosong di
hatiku. Cinta telah kutitipkan pada masa lalu, tetapi aku masih menyimpan
sehela harapan masa depan bersamamu. Aku masih ingat hangat jemarimu di pipiku,
membawakan getar hidup yang hilang bersama langkahmu yang menjauh.
Lalu, hari
ini, kau tiba-tiba berdiri di hadapanku, menatapku lekat, seolah membiarkanku
membaca gurat-gurat kisah yang selalu kau sembunyikan. Aku hanyut dalam diam;
seketika mengulang kembali sebuah kisah cinta dalam benakku. Kau, aku masih
sangat mengenalimu meski beribu-ribu masa telah menyamarkan wajahmu—juga
mengenali cinta, dan luka dalam langkah kita dulu….
Kali ini,
apakah hanya cinta yang kau bawakan untukku? Dan, apakah kau berharap aku
menyambutmu
dalam peluk hangat dan isak penuh kerinduan? Tapi, aku takut cinta seperti
pelangi—yang indah terlihat, tetapi ternyata hanyalah ilusi.
Dan, aku
khawatir ketika mendapatimu hanya terdiam. Apakah kau pun mulai ragu dengan
cinta, cinta yang kau bawakan kemarin untukku?
No comments:
Post a Comment