Hidup
hanyalah abu-abu sebelum aku bertemu denganmu. Aku lupa cara mengeja tawa, dan
aku lupa bagaimana cara berharap. Juga lupa bagaimana cara mencinta.
Ketika
bertemu denganmu, tak kurasakan lagi ruang kosong dalam jiwaku. Bersamamu,
waktu terasa berjalan cepat. Masih ku ingat di antara sepoi angin pantai pada
senja yang menua, kau katakan kau menyayangiku dan hatimu hanyalah untukku. Aku
percaya....
Jika saja
kita bisa memiliki satu hari lagi seperti ini, jika kita bisa mengulang waktu,
aku akan
mempertaruhkan semua cinta yang kumiliki.
Aku pun akan mempertaruhkan setiap helai rasa percaya yang ada untukmu.
Namun, kini,
mengapa cinta ini terasa keliru, ketika kudapati ada hati lain yang tak bahagia
karena kita?
No comments:
Post a Comment