Entah sampai kapan aku bisa bertahan dalam drama memuakkan ini.
Jika mengikuti keinginan hati kecil ku, ingin rasanya aku berhenti. Tapi Dia tetap menyuruhku untuk melanjutkannya. Menerima cerita yang ada dan mengikuti alur yang sudah di tentukan. Aku sadar, bahwa dalam drama ini, aku hanyalah salah satu tokoh yang kiranya tidak terlalu dibutuhkan. Bahkan jika tokoh yang kuperankan menghilang, tokoh lain tidak akan menyadarinya. Dan drama ini akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tetapi karena Dia lah aku tetap bertahan memerankan peranku. Terkadang aku menjadi antagonis, karena terlalu bosan menjadi protagonis. Atau karena lelah, aku lebih memilih peran pembantu yang hanya sekedar lewat meramaikan dan menghidupkan jalannya cerita. Tapi lama-kelamaan aku mulai lelah dengan kepura-puraan ini. Aku ingin berhenti dari drama ini. I'm done. Semakin lama drama ini semakin full of shit. Banyaknya peran yang dimainkan oleh satu tokoh menyebabkan tokoh tersebut kehilangan jati dirinya. Seperti diriku, yang mulai kehilangan bagaimana aku yang seharusnya. Tidak hanya bermuka dua, aku berubah.
Pernah aku bertanya kepada Dia kenapa aku tetap dipertahankan memainkan peran yang ada. Lalu dengan segala wibawanya Dia berkata, "Segalanya sudah ku atur dengan baik. Jika waktunya tiba, akan ada yang menggantikan mu. Bertahanlah."
Dan lagi-lagi aku hanya mengangguk menuruti apa yang Dia inginkan.
Mungkin suatu saat, aku akan diizinkan untuk berhenti. Dan akan ada orang lain yang menggantikan peran yang kumainkan, atau bahkan mungkin lebih baik dariku. Semoga. Ya, aku berharap semoga saja demikian.
No comments:
Post a Comment