Pages

Saturday, September 3, 2016

Aku masih memandanginya dari jarak yang tak berubah. Tetap dengan tatapan yang sama.
"Kamu masih mau disini?" ujar temanmu, sepertinya.
Kau mengangguk dengan senyum.
Temanmu tersenyum sambil berlalu. Selanjutnya kau membalikkan badanmu, dan berjalan mendekat.
"Gimana rasanya?" tanyaku ingin tahu.
"Rasanya apa?"
"Berkomunikasi kembali dengan seseorang yang pernah menyakitimu."
"Biasa aja." ujarnya acuh
"Yakin? Kok kayaknya rada kesal gitu?"
Bisa kulihat rautnya berubah menjadi kesal akibat guyonanku.
"Apaan sih? Orang biasa aja."
"Hahahha kamu lucu ya."
"Baru sadar kamu? Aku kan dari dulu memang lucu."
"Ya ya yaa" ucapku malas.
"Kita cuma duduk disini aja?"
"Hmm" aku mengangguk.
"Tau gini mending duduk dirumah aja." katanya sebal.
"Ya sudah, kamu pulang aja."
"Benar ya aku pulang. Kamu jangan nyesel terus marah-marah."
Aku mengangguk yakin. "Iya"
Dia lalu beranjak pergi.
Benar-benar pergi.
Dan setelahnya kami tak lagi bertemu.

No comments:

Post a Comment