Pages

Thursday, February 19, 2015

Mungkin ini.

Kacau.
Ya mungkin itu kata yang tepat buat menggambarkan keadaan gue saat ini. Entah gue mesti marah atau ketawa karena keadaan dan apa yang terjadi sama gue saat ini. Gue pengen marah tapi bingung melampiaskannya, pengen nangis tapi ngga tau apa alasannya, pengen cuek tapi otak terlalu sering memutarnya, bagaikan sebuah film dalam kaset. Gue sering mencurahkan apa yang gue rasain, tapi ngga pengen orang lain tau apa itu. Gue pengen cerita ke semua orang  tentang apa yang gue alami, tapi ga mau orang itu mengingat lebih dari yang gue ingat. Lalu, seorang sahabat mengirimkan cuplikan ini ke gue, yang jujur saat membacanya gue sedikit tergetar. Gue bisa menghadapi segala cobaan, karena Tuhan mamang sudah menggariskan demikian.
---Ketika tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
"mengapa begitu lama menciptakan wanita, tuhan?"
tuhan menjawab,
"sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".
Malaikat menjawab dan takjub,
"hanya dengan dua tangan? Tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
"tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
tuhan menjawab,
"itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"untuk apa?", tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,
"air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita.
Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran.
Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.---

No comments:

Post a Comment